Warung Bebas

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Minggu, 20 Februari 2011

Kita Rindu Konsistensi Ala Kalla

jusuf kalla

Alangkah menyenangkan bila pemimpin negeri ini seorang yang bisa setegas dalam bersikap dan selincah saat menata organisasi, seperti Jusuf Kalla.

Dalam masa-masa krusial seperti saat ini, seorang seperti Kalla rasanya tak hanya akan diam termenung sementara ratusan juta rakyat yang peduli nasib negeri mereka, dilanda bingung.

Simak saja sikapnya terkait persoalan Ahmadiyah yang kini tengah menjadi persoalan rumit. Masalah kompleks bukan tak mungkin akan memecah belah negeri ini. Alih-alih pemikiran terbaru yang meminta negara lepas tangan dalam masalah kehidupan keagamaan warganya, Kalla yang saat itu berbicara dalam Indonesian Legal Roundtable di Hotel Four Seasons, 8 Juni 2009, percaya peran negara justru penting.

Negara, kata Kalla, harus tetap mengatur ketentuan umum dalam hal beragama sehingga jika dianggap salah satu ajaran melanggar seperti Ahmadiyah, pengikutnya dilarang menyiarkan ajaran tersebut.

"Negara tidak menghukum Ahmadiyah, hanya meminta jangan mensyiarkan ajaran itu," ujar Kalla yang saat itu masih menjabat wakil presiden. Kendati begitu, kata ketua umum Palang Merah Indonesia itu, negara tetap harus melindungi pengikut Ahmadiyah dari ancaman dan intimidasi.

"Negara wajib melindungi hak-hak individu pengikut Ahmadiyah dari ancaman pembunuhan, perusakan, dan pembakaran," ujar Kalla, tegas. “Dengan demikian, bila ada di antara mereka yang dibunuh, rumah dan masjidnya dibakar, itu pelanggaran hukum berat yang harus ditindak.”

Pernyataan yang diucapkan Kalla itu merupakan jawaban terhadap lontaran pengacara yang top di kalangan perusahaan multinasional, Todung Mulya Lubis. Saat itu Todung menyatakan, Ahmadiyah memiliki hak untuk menjalankan keyakinannya.

Publik bisa melihat, sikap yang kukuh dan konsisten ala Kalla, yang tak hanya tegas, namun memberikan kepastian dan arah bagi rakyatnya. Dengan ketegasan dan konsistensi itu pula, saat ini Kalla pun bisa menjawab desakan sejumlah kalangan agar pemerintah mencabut saja Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri. Menurut mereka, itulah pemicu masalah.

Desakan seperti itu tak akan membuat Kalla bingung yang akhirnya membingungkan rakyat. Jusuf Kalla, sebagaimana dilihat dan didengar saat rapat dengar pendapat di DPR pekan lalu, menilai SKB itu masih diperlukan. Pencabutan surat itu, kata dia, justru akan menimbulkan masalah baru yang menambah rumit kondisi yang ada.

Seolah meminta para pendesak untuk mempelajari SKB itu lebih serius, menurut Kalla SKB itu justru tonggak yang jelas untuk dipegang. "Saya kira tanpa SKB bahkan bisa lebih rumit. Nanti tidak ada batasan dan hak yang tegas di masing-masing pihak. Tidak ada batasan pemerintah boleh apa. SKB itulah yang mengatur batasan-batasan itu,” kata Kalla.

Karena itu, meski telah berkali terdengar dari common sense kita sendiri, apa yang Kalla nyatakan kembali itu perlu ditindaklanjuti dengan aksi. Saat ini, kata Kalla, yang terpenting adalah upaya penegakkan hukum.

Pemerintah harus berani menindak siapa pun dan pihak mana pun yang terbukti bersalah melanggar hukum. Itu bisa jajaran Ahmadiyah yang kemudian terbukti memancing kekerasan sebagaimana terekam di rekaman video, juga pelaku kekerasan yang berujung pada kematian pengikut Ahmadiyah.

Ketegasan. Kata sederhana yang kian alpa menjadi bagian perilaku para pemimpin kita.

Ref : inilah.com

tag: blog jusuf kalla,jusuf kalla biografi,jusuf kalla golkar,jusuf kalla wiranto,profil jusuf kalla,wapres,

jusuf kalla biografi, jusuf kalla wiranto, profil jusuf kalla,    jusuf kalla golkar,blog jusuf kalla,yusuf kalla

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...