Warung Bebas

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Senin, 03 Oktober 2011

Perjalanan Karir Nina Melinda di Bidang Jurnalisme

nina melinda metrotv  SEBELAS tahun berkecimpung di dunia jurnalistik tak lantas membuat Nina Melinda bosan dengan profesinya. Hal itu karena Nina selalu mendapat banyak pengalaman berharga saat meliput berbagai peristiwa luar biasa.

Satu di antaranya saat ia bertugas meliput Gunung Merapi di Yogyakarta. Saat terlelap di sebuah hotel, guncangan besar mengejutkan Nina dan timnya. Mereka mengira Merapi meletus. Dengan kondisi setengah sadar, Nina berserta rekan-rekannya bergegas ke sekitar lokasi kejadian. Tapi Nina dan kru salah karena Merapi ternyata tak meletus.

Guncangan itu ternyata akibat gempa yang boleh jadi disebabkan aktivitas vulkanik Merapi. Saat itu pun muncul isu lain yang membuat geger warga Yogyakarta, yakni tsunami akan menghantam Pantai Parangtritis. Saat itu warga berhamburan dan berlari menuju daratan yang lebih tinggi.

Berbeda dengan warga, Nina dan kru tidak ikut menyelamatkan diri. Dengan dorongan semangat jurnalisnya, Nina dan tim malah bergegas menuju pantai. Ia siap 'Live on Tape' dengan peristiwa tersebut. Nina dan kru melawan arus lautan manusia yang menjauhi pantai.  Bahkan, sejumlah warga meminta Nina dan tim putar arah dan menyelamatkan diri sebelum tsunami menerjang.

"Aku bilang sama tim, nanti kalau kita kena tsunami, semoga ada yg menemukan kaset kita, kita udah pasrah," kenang Nina kepada metrotvnews.com, baru-baru ini.

Di balik kepasrahannya akan kondisi saat itu, Nina ternyata galau antara menyelamatkan diri atau melanjutkan peliputan. Namun kegalauan hati itu tak menyurutkan niat Nina menjadi saksi sejarah bencana akbar itu. Namun isu tsunami tak terbukti.

"Walau akhirnya tsunami tak benar terjadi, yang pasti aku gambling banget saat itu," kata penggemar musik beraliran jazz itu.

Setelah `Live on Tape`, Nina bertemu dengan seorang pria tua yang membuatnya terharu. Nina mengajak si kakek naik ke mobil dan menjauh dari pantai. Anehnya, si kakek justru tidak mau diajak Nina. Nah loh kenapa tuh.

"Baginya kalau memang harus tsunami ya udah mau gimana lagi, dan beliau bilang sangat mencintai daerahnya dan tidak akan meninggalkan daerahnya itu," ungkap wanita yang sempat menjadi guru honor bahasa Inggris di beberapa sekolah itu.

Dari pria tua itu, Nina mampu memetik pelajaran berharga dari setiap pengalamannya di lapangan.

"Aku bisa mengambil hikmah dan memaknai kehidupan, ternyata hidup sangat berharga jika kita tidak melewati dengan sebaik-baiknya," kata wanita yang bercita-cita melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3 Ilmu Jurnalistik itu. nina melinda

Nina yang bergabung dengan Metro TV pada 2008, sempat mendapat larangan dari Sang Bunda untuk bertugas di daerah-daerah yang mengancam keselamatan jiwanya. Tapi sulung dari empat bersaudara itu berhasil meyakinkan ibundanya. Baginya, menyaksikan sejarah dan peristiwa besar merupakan pengalaman yang tak bisa dibayar dengan apapun.

Selain gempa Yogyakarta pada 2006, Nina pernah meliput Perdamaian Helsinki 2005, Tragedi Tsunami 2004, dan aksi Gerakan Aceh Merdeka pada 2003. Di Metro TV, Nina kini menjabat junior producer program Top 9 News dan pembawa acara Metro This Week.

Sukses selalu buat Nina dan terima kasih telah berbagi cerita berharganya.

ref:metrotvnews.com

key:

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...