Lima korban itu yakni Joko Sunaryo, Inang, Joko Suparno, Ahmad Sholeh dan Cokro. Mereka meminta agar polisi segera menangkap pelaku hipnotis telepon agar tak meresahkan masyarakat.
Lima petugas PMK Kabupaten Tuban yang menjadi korban gendam lewat telepon hingga memukul dirinya sendiri akhirnya melaporkan hal yang menimpanya ke Polres Tuban, Jumat (11/3/2011).
"Kami berharap kepada kepolisian agar menangani permasalah ini sampai tuntas. Kami juga meminta agar polisi segera menangkap pelakunya," kata Inang, salah satu korban gendam saat ditemui wartawan di Mapolres Tuban, di Jalan Wahidin Sudiro Husodo-Tuban.
Selain melapor, mereka juga menyerahkan nomor telepon seluler yang dipakai pelaku untuk melakukan gendam. Bahkan, saat ini polisi telah melakukan kroscek terhadap gerai telepon seluler yang memiliki nomor tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Budi Santoso, saat dikonfirmasi terkait hal ini menyatakan, jika polisi akan mencari orang yang melakukan gendam melalui telepon.
"Kami akan melakukan pencaruian terhadap pelakunya, apalagi korbannya
telah menyiksa diri sampai menderita luka. Perbuatan ini sudah meresahkan masyarakat," tegas Budi Santoso.
Para korban gendam telepon menyatakan, awalnya mereka mendapat SMS (Short Message Service) yang bertuliskan: "Ini nomer Pak Sekda Pemkab Tuban, Hery Sisworo. Tolong telpon saya, saya akan ganti pulsa Anda Rp 50 ribu". Merasa yang SMS sekda mereka sontak menelpon balik.
"Setelah saya telpon, saya menuruti perintah perintah orang itu, dan kemudian kedua teman saya (Ahmad Sholeh dan Joko Sunarto) juga menuruti apa kata saya. Waktu itu mereka menjadi kuda dan saya jadi penggembalanya. Kemudian mereka saya pukul dengan tiga batang lidi itu," jelas Joko Supono, salah satu petugas PMK asal Kelurahan Kingking, Kecamatan Kota, Tuban.
Setelah sadar, dia dan kedua temannya langsung linglung layaknya orang yang bangun tidur. Setelah itu mereka semua meresa kesakitan. Kejadian itu pada Minggu (6/3/2011) pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB, saat itu mereka sedang berjaga piket di kantor.
Hal serupa menimpa Inang. Saat itu ia bersama temanya Cokro piket. Kemudian setelah ditelepon, ia disuruh menjadi kuda dan temannya menjadi penggembalanya.
"Orang itu ngomong untuk mengahuncurkan musuh Pak Huda (Bupati Tuban
terpilih dalam Pemilukada 2011 lalu-Red), dan saya juga disuruh merusak wajah saya dengan cara diparut. Kepala saya disuruh membenturkan septic tank. Dan teman saya yang menjadi penggembala juga terus memukul saya," ungkapnya.
Setelah kejadian dan tersadar, wajah Anang berlumuran darah dan temannya juga linglung.
Ref: http://surabaya.detik.com
0 comments:
Posting Komentar