Warung Bebas

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Sabtu, 12 Maret 2011

Seorang Guru Ngaji Panjat Kubah Mushola Sambil Telanjang

guru ngaji telanjang Mahir diketahui memanjat kubah Mushola Baitul Muslimin seusai salat Jumat atau sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat (11/2/2011). Di atas ketinggian 20 meter itu Mahir berteriak-teriak layaknya orang yang sedang berceramah,

Warga Wonosari Wetan I-B, Surabaya dibuat heboh oleh ulah Mahir. Bagaimana tidak, pemuda 22 tahun itu nekat memanjat kubah mushola dalam keadaan telanjang bulat. Ulah nyleneh Mahir pun sontak menjadi tontonan ratusan warga sekitar.

"Ayo semua ikut telanjang biar bersih biar dianggap sah oleh malaikat," teriak Mahir, sambil tangannya menuding ke kerumunan massa.

Warga sendiri tidak berani menyuruh Mahir turun dan lebih memilih lapor ke polisi. Karena jika dipaksakan, warga takut Mahir bakalan marah dan melompat. Polisi yang datang segera membuat batasan agar warga tidak mendekat dan merangsek ke dekat mushola.

Upaya polisi menurunkan Mahir dilakukan dengan cara membujuknya. Saat upaya membujuk gagal, polisi dibantu warga mencoba menurunkan Mahir.

Namun saat polisi dan warga naik, Mahir malah melawan. Dengan gerakan silat, Mahir mencoba menendang dan memukul yang hendak mencoba menurunkannya. Salah seorang warga sempat nyaris terjatuh setelah tertendang Mahir.

Akhirnya, salah satu anggota reskrim Polsek Semmapir, Aiptu Bedi, berhasil menarik dan menurunkan pemuda bertubuh kurus itu. Perlu waktu 1,5 jam untuk mengevakuasi Mahir.

Menurut penuturan warga, Kamis (10/2/2011) kemarin, Mahir memang sempat berlaku aneh. Mahir sempat keliling kampung telanjang. Sambil berjalan, Mahir juga berceloteh seperti orang ceramah, berdoa dan juga mengaji. "Mahir juga sempat membakar korden, tetapi dapat saya padamkan," ujar salah satu tetangga Mahir, Sakwan.

Menurut Sakwan, Mahir merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ibunya, Acik, sudah meninggal 2 tahun lalu. Sedangkan ayahnya, Nahrawi, kini berada di Jakarta dan sudah menikah lagi. Mahir tinggal di rumah sendiri setelah adiknya, Fadil (18), mondok di pondok pesantren di Lamongan.

"Mahir itu anak yang baik. Setiap sore dia mengundang anak-anak kecil ngaji di rumahnya. Dia memang terobsesi menjadi ustadz," tambah Sakwan.

Sementara itu, Kapolsek Semampir, Kompol Bambang Suprapto, mengatakan bahwa kondisi mental Mahir memang sedikit terganggu "Kami membawa Mahir ke RS Jiwa Mnur untuk mendapatkan penanganan. untung saja kami bisa mengevakuasinya sebelum dia bertindak lebih jauh," kata Bambang.

Ref:http://surabaya.detik.com/read/2011/02/11/191019/1569808/466/Stres,

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...